PERBADAAN GELOMBANG LAUT DAN STUNAMI
TRAGEDI PELAUT VS PEROMPAK
KM SINAR KUDUS DI ROMPAK
KENAPA MPI DI GANTI ANT 5
KM CAHAYA KENCANA TENGGELAM
berita pelaut dan kecelakaan kapal lainya
MEWASPADAI DAN MENGETAHUI TINDAKAN AWAL DI ALUR PELAYARAN. DENGAN MENGETAHUI KECELAKAAN DI SEKITARNYA. TERUTAMA DI MUARA DAN ALUR PELAYARANYA.
TRAGEDI PELAUT VS PEROMPAK
KM SINAR KUDUS DI ROMPAK
KENAPA MPI DI GANTI ANT 5
KM CAHAYA KENCANA TENGGELAM
berita pelaut dan kecelakaan kapal lainya
MEWASPADAI DAN MENGETAHUI TINDAKAN AWAL DI ALUR PELAYARAN. DENGAN MENGETAHUI KECELAKAAN DI SEKITARNYA. TERUTAMA DI MUARA DAN ALUR PELAYARANYA.
Sutarmidji: Hancurkan Saja Kapal
Adpel-Pelindo Diingatkan , Antisipasi Dampak Sosial
PONTIANAK- Evakuasi KM Rahmatia Sentosa yang tak kunjung selesai hingga hari ke 21, akhirnya membuat Wali Kota Pontianak, Sutarmidji kembali angkat bicara. Dia menegaskan, agar Adpel dan Pelindo jangan main-main. Kalau memang tidak bisa dengan metode sekarang, sebaiknya kapal yang menghambat alur pelayaran di muara Jungkat itu, dipotong-potong menjadi beberapa bagian alias dihancurkan. Setelah itu muatannya diangkat dengan excavator sehingga lalu lintas laut cepat normal.
“Saya tidak mau tahu, Adpel dan Pelindo harus cepat selesaikan masalah ini. Jangan buat masyarakat dibuat resah. Kalau perlu hancurkan saja kapal tersebut,” tegas Sutarmidji.Menurut dia, Adpel dan Pelindo harus menggunakan alat berat seperti excavator untuk mengangkat muatan semen di KM Rahmatia Santosa. Itu bisa dilakukan, karena kedalaman lambung (palka) kapal hanya sekitar 2 meter. “Kalau tidak juga timbul, kita minta Adpel dan Pelindo jangan buang-buang waktu, potong-potong saja bodi kapal tersebut,” pungkas wali kota.Selaku Wali Kota, Sutarmidji merasa jengkel dengan Adpel dan Pelindo. Pasalnya, setiap dia menanyakan masalah ini selalu dijawab dalam beberapa hari segera teratasi, tapi berita koran dinyatakan kapal yang karam belum bisa tergeser. “Jadi kita dibuat bingung, mana yang benar. Terus terang saya merasa dibohongi oleh Adpel dan Pelindo. Makanya saya tidak mau tahu, mereka harus segera atasi masalah ini, jangan sampai menghancurkan ekonomi Pontianak khususnya dan Kalbar secara keseluruhan,” tegasnya lagi.
Untuk itu Sutarmidji menegaskan, pihak Adpel dan Pelindo harus transparan dalam penanganan kapal yang karam ini, kalau tidak mampu menangani juga harus disampaikan secara jujur, sehingga pemerintah, pengusaha dan masyarakat tidak dibuat bingung. Pelindo dan Adpel jangan hanya mencari untung saja. Peristiwa ini harus menjadi pelajaran berharga. “Jangan janji-janji saja. Hari ini bilang empat hari lagi, setelah itu dua atau tiga hari lagi. Kalau tidak mampu menangani masalah ini sebaiknya dua pimpinan ini minta mundur saja ke pusat,” ungkap Sutarmidji sembari mengatakan, sebelum ekonomi Pontianak dan Kalbar hancur akibat transportasi laut terganggu. Menyinggung mengenai terbatasnya suplai BBM di Kota Pontianak, Sutarmidji menegaskan, pihak Pertamina, juga harus transparan. “Kalau memang stok terbatas, jangan dibilang BBM aman, tapi disana-sini terjadi antre. Kalau memang kritis, kan bisa impor lewat Malaysia, sehingga perekonomi tidak terganggu,” tandasnya.
Dampak Sosial
Kepolisian ikut berupaya mengatasi berlarutnya masalah kapal karam di alur muara Jungkat dengan memberikan pengamanan terhadap kapal yang antre di laut. Armada milik Direktorat Polda Kalbar dikerahkan untuk membantu mengangkut bahan kebutuhan pokok maupun penumpang menuju ke pelabuhan karena kapal angkutan yang berukuran besar sulit masuk ke pelabuhan. ”Kita kepolisian akan memberikan pengamanan terhadap semua kapal yang tertahan buat memasuki alur muara. Mengingat resiko keamanan cukup tinggi terhadap muatan kapal atas kemungkinan menjadi sasaran penjarahan,” kata Kapolda Kalbar Brigjen Pol Sukrawardi Dahlan kemarin (3/3), di Pontianak.
Kapolda menambahkan, penanggulangan munculnya dampak sosial di tengah masyarakat menjadi perhatian utama pihak kepolisian. Karena itu, pihaknya bakal menyediakan angkutan buat memindahkan muatan kapal terutama kebutuhan pokok agar bisa segera terdistribusikan ke masyarakat.”Kalau perlu dukungan armada mungkin muatan kapal barang bisa dibongkar dan dipindah ke kapal kita. Kita siap membantu,” kata Kapolda yang mengatakan akan terus memback-up Adpel dalam mengevakuasi kapal karam di muara Jungkat. Mengingat dampak kapal karam cukup besar. Yakni mencakup masyarakat umum. Antara lain terjadi antrean BBM karena pelayaran tanker terhambat di muara.
Sementara itu, dealer sepeda motor juga menjerit, karena stok barang yang akan dijual kosong. Ini, diakibatkan terhambatnya alur pelayaran. Sehingga kapal-kapal yang membawa sepeda motor dari luar Kalbar, tidak bisa masuk. “Dengan kejadian ini, benar-benar terganggu sekali. Sampai sekarang ini, kita tidak punya stok sepeda motor untuk di jual,” ujar seorang pemilik dealer sepeda motor, kepada Pontianak Post, kemarin. Beberapa agen sepeda motor ternama yang dihubungi, masih enggan berkomentar dampak dari terkendalanya bongkar muat di pelabuhan Pontianak, akibat kapal yang karam di muara Jungkat.
Tak Profesional
Ketua Gafeksi Kalbar, Retno Pramudya, menilai, tim dari Direktorat Perhubungan Laut, yang melakukan evakuasi KM Rahmatia Sentosa, tak profesional. Sudah 21 hari evakuasi, tak kunjung berhasil. “Tim Dirjen Perhubungan Laut yang melakukan evakuasi hanya coba-coba dan tidak profesional. Peralatan yang digunakan untuk evakuasi tak mendukung,” kata Retno, kemarin (3/3). Dia mengungkapkan, dari persoalan ini banyak pihak yang dirugikan. Seperti perusahaan pelayaran, pedagang, ekspedisi hingga buruh bongkar muat. “Dan yang paling dirugikan, adalah rakyat Kalbar,” tegasnya.
Perekonomian Kalbar kini terpuruk. Harga-harga barang-barang, terutama barang kebutuhan pokok melonjak naik, BBM langka serta inflasi tinggi. “Sehingga saya yakin angka kemiskinan bertambah,” kata Retno. Akan tetapi, lanjut Ketua Komisi A DPRD Kalbar ini, sangat mengherankan gubernur dan para pejabatnya tenang-tenang saja. Pemerintah pusat juga demikian. Padahal kerugian yang diderita setiap hari mencapai angka milyaran rupiah.“Kami minta Pimpinan DPRD Kalbar segera mengundang Gubernur, Kadin, Adpel, Pelindo, DPD, Insa, Apbmi, Gafeksi, Pertamina, untuk menyatukan sikap dan menentukan langkah konkrit dan segera, agar evakuasi berhasil,” ujar Retno. Ia meminta, semua pihak harus segera mengambil langkah konkrit dan tepat. Segera meminta bantuan kepada para tenaga ahli, dilengkapi dengan peralatan pendukungnya. Di Singapura, menurut dia, banyak tenaga ahlinya. “Dua puluh hari ini, merupakan waktu yang cukup panjang, dan sebentar lagi Kalbar bangkrut serta rakya semakin terpuruk,” tuntasnya.(abu/tin/stm/ody)
Response to "KECELAKAAN KAPAL DI LAUT"